Nabi Daniel

Nabi Daniel ialah nabi yang diutus kepada bangsa Bani Israil. Namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, tetapi ada beberapa riwayat yang menyebutkan tentang beliau. Nabi Daniel ialah keturunan Nabi Daud 'alaihissalam dan hidup pada zaman kerajaan Babel atau Babilonia (sekarang Irak).

Nabi Daniel dikenal sebagai nabi yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, terutama dalam bidang astronomi matematika, dan tafsir mimpi. Beliau juga memiliki kemampuan untuk berbicara dengan binatang. Nabi Daniel mengajarkan tauhid dan berdakwah kepada rakyat Babel, termasuk kepada raja-raja yang berkuasa saat itu.

Karena tipu muslihat para petinggi politik Babilonia, Nabi Daniel dijebloskan ke penjara. Beliau bahkan disatukan dengan singa. Uniknya, singa itu tidak mau menyerang Nabi Daniel dan tetap tenang. Para politikus busuk yang berharap singa memakan hidup-hidup Nabi Daniel malah balik kebingungan.

Ibnu Abi Al-Dunya meriwayatkan bahwa Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membuatkan makanan untuk Nabi Daniel yang dipenjara. Namun, Nabi Yeremia bingung. Sebab, ia sendiri ada di Jerusalem, sementara Nabi Daniel ada di Babilonia. 

Jarak kedua nabi Allah itu kurang lebih 1.266 km. Jauh sekali. Namun, ternyata Allah mengirim sesuatu (kendaraan atau orang, entahlah) untuk membawa Nabi Yeremia dengan sangat cepat hingga ke penjara Nabi Daniel.

Sekarang giliran Nabi Daniel yang bingung kedatangan orang asing. "Siapa kamu?" tanya Nabi Daniel. 

"Aku Nabi Yeremia." 

Nabi Daniel bertanya, "Apa yang membawamu?" 

Nabi Yeremia menjawab, "Tuhanmu mengutus aku kepadamu." 

Nabi Daniel berkata, "Dan Tuhanku telah mengingatku?" 

Nabi Yeremia berkata, "Ya."

Nabi Daniel berkata, "Segala puji bagi Allah yang tidak pernah melupakan saya! Dan segala puji bagi Allah yang tidak pernah melupakan mereka yang memohon kepada-Nya! Dan segala puji bagi Dia yang memberi kompensasi kebaikan dengan kebaikan, menghargai kesabaran dengan keselamatan, menghalau bahaya demi kesusahan, meyakinkan kita ketika kita kewalahan, dan merupakan harapan kita ketika keterampilan menggagalkan kita."